Overhead crane adalah aset industri berharga yang perannya sangat vital dalam memindahkan material berat. Namun, seiring waktu dan penggunaan, komponen struktural utamanya, yaitu girder (balok jembatan), rentan mengalami kerusakan akibat beban berulang (fatigue), kelebihan beban (overloading), dan lingkungan kerja yang korosif.
Untuk menjamin keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap regulasi (seperti Permenaker No. 8 Tahun 2020), Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian) berkala pada girder adalah suatu keharusan. Pemeriksaan ini berfokus pada tiga indikator kegagalan struktural utama: retakan, deformasi, dan korosi.
Retakan adalah ancaman paling serius bagi integritas struktural crane karena dapat menyebabkan kegagalan mendadak. Retakan sering muncul akibat kelelahan material dari siklus pengangkatan beban berulang.
Deformasi adalah perubahan bentuk permanen yang terjadi pada girder, seperti lenturan berlebihan (deflection), bengkok (dent), atau puntir (twist). Deformasi seringkali disebabkan oleh overloading atau benturan.
CATATAN: Pengukuran defleksi adalah bagian krusial dari Pengujian Beban Statis, di mana crane harus mampu menahan beban 125% SWL tanpa mengalami deformasi permanen yang signifikan.
Korosi (karat) menyebabkan hilangnya material baja secara bertahap, yang pada akhirnya mengurangi luas penampang efektif struktur dan melemahkan daya dukung beban.
Riksa Uji overhead crane yang terfokus pada retakan, deformasi, dan korosi pada girder adalah langkah proaktif dalam manajemen K3 Pesawat Angkat dan Angkut. Proses ini tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga berfungsi sebagai sistem peringatan dini.
Dengan melakukan inspeksi visual yang detail, didukung oleh teknik NDT untuk retakan tersembunyi, pengukuran dimensi untuk mendeteksi deformasi, dan pengukuran UTM untuk mengevaluasi dampak korosi, perusahaan dapat memastikan bahwa crane tetap beroperasi dalam kondisi layak pakai (laik operasi), aman, dan produktif. Kegagalan untuk melaksanakan riksa uji ini dapat berujung pada kecelakaan fatal dan kerugian finansial yang tidak terhindarkan.