082133445568
Darurat Bencana di Indonesia, Pastikan Alat Berat yang Digunakan Sudah di Lakukan Riksa Uji

Darurat Bencana di Indonesia, Pastikan Alat Berat yang Digunakan Sudah di Lakukan Riksa Uji

  • Category: Artikel
  • Date 25-11-2025

Belakangan ini, Indonesia tengah memasuki musim hujan, sehingga beberapa daerah mengalami perubahan cuaca, seperti peningkatan intensitas hujan, angin kencang, serta potensi cuaca ekstrem.

 

Perubahan Zona Musim Kemarau di Indonesia (%)

 

A graph with numbers and a bar

AI-generated content may be incorrect.

Menurut BMKG, kondisi ini disebabkan oleh anomali musim kemarau yang dipicu oleh dinamika atmosfer yang tidak biasa. Hal ini terlihat dari persentase wilayah zona musim yang mengalami peralihan ke musim kemarau, yang seharusnya sekitar 64%, namun turun menjadi 30%. Fenomena ini terjadi karena lemahnya Monsun Australia dan tingginya suhu muka laut di wilayah selatan Indonesia. Kondisi tersebut membuat udara menjadi lebih lembab, sehingga memicu terbentuknya awan hujan di tengah musim yang seharusnya kering (Utami, 2025).

Perubahan cuaca ekstrem, yang diperparah oleh kerusakan alam seperti deforestasi serta berbagai faktor lainnya, menyebabkan sungai meluap dan tanah longsor di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Bencana alam ini dilaporkan menewaskan ratusan warga dan menghancurkan rumah serta gedung di wilayah terdampak.

Berdasarkan laporan Kepolisian dan BNPB, bencana alam di Sumatera menimbulkan korban yang cukup besar. Di Sumatera Utara tercatat sekitar 293 orang tewas, 154 orang hilang, dan 614 orang mengalami luka-luka. Sementara di Sumatera Barat, sekitar 193 orang tewas, 117 hilang, dan 112 terluka. Di Aceh, tercatat 173 warga meninggal dunia, 204 hilang, dan sisanya mengalami luka-luka. Total penduduk yang terdampak bencana ini diperkirakan lebih dari 3 juta orang (Redaksi Kaltim, 2025).

Tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban bencana, dibantu oleh para relawan yang turut turun ke lapangan untuk melakukan pencarian. Upaya ini dilakukan secara masif untuk memastikan warga yang terdampak dapat diselamatkan secepat mungkin. Selain itu, proses pembersihan material akibat longsor dan banjir juga menjadi prioritas agar akses menuju wilayah terdampak kembali lancar dan aman.

Berbagai alat berat digunakan untuk mendukung proses evakuasi dan pembersihan agar lebih cepat dan efisien. Beberapa alat yang umum digunakan antara lain excavator, bulldozer, mobile crane (truck crane), dan wheel loader. Menurut PSU Alat Berat (2025), setiap jenis alat memiliki peran khusus sesuai kebutuhan di lapangan:


1. Excavator: Digunakan untuk menggali dan mengangkat tanah, batu, dan puing serta membuka jalur tertutup longsor agar tim SAR cepat mencapai lokasi.


2. Bulldozer: Mendorong dan meratakan tanah serta puing besar untuk membuka akses jalan bagi kendaraan evakuasi dan bantuan.


3. Mobile Crane / Truck Crane: Mengangkat bebatuan besar, pohon tumbang, atau struktur roboh dari posisi tinggi atau area sulit dijangkau.


4. Wheel Loader: Memuat puing dan material longsor ke dump truck, menjangkau area sempit untuk mempercepat pemindahan material.

 

  Sebelum digunakan, setiap alat berat harus melalui Riksa Uji K3. Pemeriksaan ini mencakup kondisi fisik, hidrolik, struktur, kelistrikan, rem, roda, dan aspek keselamatan lainnya untuk memastikan alat aman dan layak pakai. Tujuannya adalah meminimalkan risiko kecelakaan atau kerusakan yang tidak diinginkan selama operasi di lapangan.

Apa itu Riksa Uji K3?

    Riksa Uji K3 adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap alat berat, meliputi struktur, mesin, hidrolik, sistem listrik, dan aspek keselamatan. Jika alat lolos pemeriksaan, akan diberikan SIA/SILO sebagai tanda standar keselamatan terpenuhi.

 

Mengapa Riksa Uji Penting?

1. Melindungi tim: Riksa uji membantu menemukan kerusakan tersembunyi sebelum alat digunakan, sehingga risiko kecelakaan dapat dikurangi.

2. Memastikan alat bekerja maksimal di medan sulit: Alat yang layak pakai dapat diandalkan saat evakuasi di lokasi tanah longsor, tumpukan puing, atau jalan rusak.

 

   Dengan demikian, langkah memastikan bahwa “alat berat telah diuji dan laik operasi” bukan sekadar formalitas, tetapi kewajiban K3 yang vital. Terutama dalam kondisi darurat seperti bencana di Sumatera, memastikan setiap alat berat aman dan layak pakai dapat menyelamatkan korban dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

 

Sumber
Redaksi Kaltim. (2025). Update Banjir Sumatera: 659 Korban Tewas, 475 Hilang, 1,1 Juta Warga Mengungsi. Diakses dari
https://mediakaltim.com/update-banjir-sumatera-659-korban-tewas-475-hilang-11-juta-warga-mengungsi/#:~:text=dengan%20total%20penduduk%20terdampak%20mencapai,terjadi%20beruntun%20dalam%20sepekan%20terakhir

PSU Alat Berat. (2025). Proses Evakuasi Longsor dengan Alat Berat: Tantangan & Strategi di Lapangan. Diakses dari https://psualatberat.com/proses-evakuasi-longsor-dengan-alat-berat/#:~:text=Dengan%20bucket%20yang%20kuat%2C%20excavator,yang%20tertutup%20oleh%20material%20longsor

Utami, S. N. (2025). Indonesia Dilanda Cuaca Ekstrem Berkepanjangan, Ini Penjelasan BMKG!. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2025/07/13/160000969/indonesia-dilanda-cuaca-ekstrem-berkepanjangan-ini-penjelasan-bmkg-?

 

 

Share This

Comments