Ketel uap atau boiler adalah perangkat penting dalam berbagai industri, seperti pembangkit listrik, pengolahan makanan, tekstil, dan lainnya. Fungsi utamanya adalah menghasilkan uap bertekanan tinggi yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menggerakkan turbin hingga pemanas proses industri. Artikel ini akan menjelaskan cara kerja ketel uap secara sederhana namun mendalam.
Sebelum memahami cara kerjanya, penting untuk mengenali komponen utama ketel uap:
Air dimasukkan ke dalam drum boiler melalui pompa air. Air ini harus memenuhi standar kualitas tertentu agar tidak menyebabkan korosi atau kerak pada dinding boiler.
Air yang masuk dipanaskan menggunakan economizer, yaitu perangkat yang memanfaatkan panas buang dari gas hasil pembakaran. Hal ini meningkatkan efisiensi energi.
Di dalam tungku, bahan bakar (bisa berupa gas, minyak, atau batu bara) dibakar untuk menghasilkan panas. Proses pembakaran ini mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi panas.
Panas dari hasil pembakaran disalurkan melalui pipa-pipa boiler ke air dalam drum boiler. Akibat panas tersebut, air mulai mendidih dan menghasilkan uap.
Uap yang dihasilkan sering kali perlu ditingkatkan temperaturnya agar menjadi uap super panas (superheated steam). Proses ini dilakukan di superheater untuk meningkatkan efisiensi dan daya guna uap.
Uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke sistem pengguna, seperti turbin, sistem pemanas, atau proses industri lainnya. Dalam turbin, energi tekanan dari uap diubah menjadi energi mekanik untuk menghasilkan listrik.
Cara kerja ketel uap (boiler) melibatkan proses pemanasan air, pembakaran bahan bakar, dan pengubahan air menjadi uap bertekanan tinggi. Dengan teknologi yang terus berkembang, boiler menjadi semakin efisien dan ramah lingkungan. Ketel uap adalah tulang punggung banyak industri, dan memahami cara kerjanya membantu kita menghargai peran vitalnya dalam kehidupan sehari-hari.