Tempat kerja, seperti kantor maupun pabrik industri, pasti tidak akan menutup kemungkinan terjadi risiko kecelakaan kerja seperti kebakaran. Kebakaran tentu merugikan perusahaan, dari rugi secara bahan baku maupun peralatan, hingga yang paling parah sampai ada korban jiwa. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal dalam mencegah terjadinya kebakaran dan apa saja yang diperlukan jika terjadi kebakaran di tempat kerja.
Sistem yang diwajibkan selalu ada di tempat kerja adalah sistem proteksi kebakaran. Sebelum memasang sistem proteksi kebakaran, kita harus mengetahui lebih dulu jenis sistem proteksi kebakaran yang bisa kita terapkan di tempat kerja. Sistem proteksi kebakaran tersebut dibagi menjadi Sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif.
Sistem proteksi kebakaran aktif merupakan sistem proteksi kebakaran yang terdiri dari sistem pendeteksian kebakaran, baik manual ataupun otomatis. Menurut Health and Safety Executive Inggris, fungsi sistem proteksi kebakaran aktif adalah untuk memadamkan api secara langsung, sehingga efek kebakaran yang semakin meluas bisa dikendalikan.
Beberapa contoh sistem proteksi kebakaran aktif antara lain :
Detektor dirancang secara khusus untuk mendeteksi munculnya kebakaran. Sesuai namanya, detektor asap untuk mendeteksi adanya asap dalam ruangan, detektor api untuk mendeteksi api, dan detektor panas untuk mendeteksi hawa panas yang tidak biasa dalam ruangan.
Alarm berfungsi untuk menandakan suatu kejadian bahaya atau kebakaran kepada seluruh orang yang ada ditempat tersebut, baik karyawan maupun tamu supaya mereka bisa segera menyelamatkan diri.
Alat pemadam api ringan merupakan alat khusus untuk memadamkan api secara cepat untuk kasus api yang belum terlalu besar.
Hidran adalah tiang sumur yang siap digunakan oleh pemadam kebakaran ketika ada kebakaran besar di area sekitarnya. Penggunaan hidrant memerlukan pompa air yang juga dimiliki oleh mobil pemadam kebakaran.
Springkler adalah alat pemancar air yang merata kesemua arah dan dipasangkan didalam ruangan untuk memadamkan kebakaran.
Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem proteksi kebakaran yang dipersiapkan sejak awal dibentuk. Seperti bangunan yang tahan api, dan alat alat yang dilapisi zat tertentu sehingga memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap api. Menurut Health and Safety Executive Inggris, sistem proteksi kebakaran pasif terdiri dari lapisan material kedap api yang dilapiskan pada permukaan tembok, alat kerja, atau bagian lain. Sistem ini diterapkan pada area kecil yang sulit mendapatkan sumber air jika terjadi kebakaran.
Manfaat penerapan sistem proteksi kebakaran pasif:
Contoh sistem proteksi pasif diambil dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 antara lain :
Beberapa bagian gedung didesain secara khusus seperti tembok, pintu dan jendela yang mampu menahan api.
Pelapis yang mampu melindungi bagian yang dilapisi supaya lebih tahan terhadap api
Alat ini berfungsi untuk membagi-bagi ruangan sehingga mampu membatasi pergerakan asap.
Penghalang bisa digunakan untuk membentuk ruangan tertutup, sehingga bisa tahan api hingga 3 jam.
Dalam memilih sistem proteksi kebakaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti seberapa parah kebakaran akan terjadi dilihat dari barang didalamnya, luas area ruangan, dan jarak petugas pemadam kebakaran terdekat. Untuk memastikan sistem proteksi kebakaran selalu dalam keadaan baik sesuai fungsinya maka perlu dilakukan riksa uji instalasi proteksi kebakaran pada ahlinya, supaya keamanan dan hasil lebih terjamin.