Kecelakaan kerja yang melibatkan mesin
produksi masih menjadi salah satu risiko terbesar di berbagai sektor industri.
Baru-baru ini terjadi insiden pekerja terluka parah karena lengannya
terjepit di mesin pemrosesan minuman di sebuah fasilitas di South Windsor,
Connecticut, AS, ketika bekerja dengan mesin produksi khas industri makanan
dan minuman. Petugas pemadam kebakaran dan tim medis berhasil mengevakuasi
korban yang mengalami luka dalam akibat jepitan mesin tersebut, kemudian
membawanya ke rumah sakit dalam kondisi stabil. Otoritas keselamatan kerja
setempat, termasuk OSHA, tengah menyelidiki penyebab insiden ini.
Fakta Kecelakaan Mesin Error dan Risiko
Bahaya
Insiden ini menunjukkan bagaimana interaksi
antara pekerja dan mesin produksi bisa berubah menjadi situasi berbahaya,
terutama saat:
Mesin
yang mengalami error, malfungsi atau tidak memiliki pengaman yang memadai dapat
menyebabkan risiko cedera seperti terjepit, terluka, patah tulang, atau luka
dalam parah pada tubuh pekerja yang terlalu dekat dengan bagian berbahaya
mesin.
Pentingnya Penerapan K3 dalam Pencegahan
Kecelakaan Mesin
Celakanya
insiden semacam ini seringkali bukan hanya karena “error mesin semata”, tetapi kegagalan
dalam manajemen risiko dan implementasi prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), termasuk:
1.
Analisa Risiko dan Penilaian Bahaya Mesin
Mengidentifikasi
semua potensi bahaya yang dihasilkan oleh mesin produksi sebelum digunakan.
Mesin dengan bagian bergerak perlu dikaji apakah sudah sesuai standar
keselamatan.
2.
Pemasangan Pengaman Mesin (Machine Guarding)
Perlindungan
fisik seperti pelindung, sensor, dan penghalang sangat penting untuk mencegah
pekerja bersentuhan langsung dengan bagian bergerak mesin.
3.
Sistem Pengendalian Energi Berbahaya (Lockout/Tagout)
Prosedur
ini memastikan mesin tidak aktif selama perawatan, pembersihan atau pengaturan
ulang sehingga mengurangi risiko kecelakaan akibat start tak terduga.
4.
Pelatihan Operator yang Berkualitas
Operator
harus memahami cara kerja mesin, potensi bahaya dan langkah aman dalam
mengoperasikan atau menangani situasi abnormal seperti error atau jam.
5.
Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin
Perawatan
preventif mesin mengurangi kemungkinan kegagalan fungsi atau malfungsi yang
bisa menimbulkan risiko bagi pekerja.
Peran Perusahaan Jasa K3
Sebagai
mitra strategis perusahaan, layanan jasa dan konsultasi K3 dapat
membantu:
Dengan
pendampingan K3 yang profesional, perusahaan dapat meminimalkan risiko
kecelakaan mesin sehingga keselamatan pekerja, efisiensi operasional, serta
keberlanjutan usaha tetap terjaga.
Sumber:
Zhao,
J., et al. (2021).
Analysis of Machine-Related Accidents in Manufacturing Industries Using OSHA
Data. Safety Science, 141, 105320.
Diakses
dari: https://doi.org/10.1016/j.ssci.2021.105320
U.S.
OSHA (2023).
Lockout/Tagout (Control of Hazardous Energy).
Diakses
dari: https://www.osha.gov/lockout-tagout
Yoon,
H. J., & Kim, K. (2020). Data-Driven Accident Prevention Model
for Industrial Machine Errors. Journal of Safety Research, 74,
213–224.
Diakses
dari: DOI:10.1016/j.jsr.2020.06.001
Peraturan
BPK RI – PP No. 50 Tahun 2012
Diakses dari: https://peraturan.bpk.go.id/Details/5136/pp-no-50-tahun-2012