082133445568
5 Poin Penting dalam Rencana Tanggap Darurat di Ketinggian

5 Poin Penting dalam Rencana Tanggap Darurat di Ketinggian

  • Category: Artikel
  • Date 15-04-2025

Pekerjaan di ketinggian memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, baik dari sisi keselamatan individu maupun operasional tim. Oleh karena itu, rencana tanggap darurat tidak bisa dianggap sebagai pelengkap administratif semata, melainkan sebagai instrumen krusial yang menyelamatkan nyawa ketika kondisi tidak berjalan sesuai rencana.

Berikut adalah lima poin utama yang harus menjadi fondasi dalam penyusunan rencana tanggap darurat di ketinggian:


1. Identifikasi Risiko dan Penilaian Titik Kritis

Langkah pertama yang tak boleh dilewatkan adalah melakukan identifikasi menyeluruh terhadap potensi bahaya di area kerja ketinggian.

  • Risiko yang umum termasuk jatuh dari ketinggian, kejatuhan benda, kerusakan peralatan pengaman, cuaca buruk, serta kondisi medis mendadak pada pekerja.

  • Penting untuk memetakan titik-titik kritis—lokasi di mana potensi kecelakaan paling tinggi terjadi—agar tindakan pencegahan dan mitigasi bisa diarahkan secara tepat.

Risiko yang dikenali dengan baik adalah risiko yang sudah setengah dikendalikan.


2. Penyusunan dan Pengujian Prosedur Evakuasi

Rencana evakuasi harus spesifik, terstruktur, dan diuji secara berkala melalui simulasi nyata.

  • Setiap anggota tim harus mengetahui langkah demi langkah dalam proses evakuasi, termasuk siapa yang bertugas, jalur evakuasi yang digunakan, dan alat bantu yang disiapkan.

  • Skenario harus mencakup kondisi darurat seperti pekerja yang pingsan saat tergantung di harness, cuaca ekstrem mendadak, atau kebakaran di area struktur vertikal.

Prosedur evakuasi yang baik adalah yang dapat dijalankan bahkan dalam situasi kepanikan total.


3. Sistem Komunikasi Darurat yang Andal

Komunikasi adalah kunci dalam manajemen keadaan darurat.

  • Di area kerja ketinggian, sistem komunikasi harus tetap berfungsi dalam berbagai kondisi, termasuk ketika sinyal telepon seluler tidak tersedia.

  • Gunakan perangkat radio komunikasi (HT) atau sistem komunikasi visual/suara standar. Pastikan semua personel memahami kode-kode darurat yang digunakan.

Tanpa komunikasi yang efektif, respons darurat dapat berubah menjadi kekacauan.


4. Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan Tanggap Darurat

Peralatan khusus untuk kondisi darurat harus tersedia di lokasi kerja dan berada dalam kondisi siap pakai.

  • Termasuk di dalamnya: peralatan penyelamatan (rescue kit), full body harness cadangan, sistem pengaman jatuh (fall arrest system), dan peralatan evakuasi seperti tripod dan stretcher.

  • Semua peralatan harus diperiksa secara berkala oleh petugas yang kompeten untuk memastikan kelayakannya.

Keselamatan dimulai dari alat yang berfungsi sebagaimana mestinya.


5. Pelatihan dan Simulasi Berkala untuk Semua Personel

Rencana terbaik sekalipun akan gagal jika tidak dipahami dan dikuasai oleh orang-orang yang menjalankannya.

  • Lakukan pelatihan dan simulasi tanggap darurat secara rutin, baik untuk pekerja maupun tim penyelamat.

  • Evaluasi hasil simulasi dan perbaiki kekurangan dalam prosedur atau koordinasi tim.

Dalam dunia keselamatan kerja, latihan bukan sekadar formalitas—ia adalah investasi nyawa.


Penutup

Rencana tanggap darurat bukan hanya dokumen di atas kertas. Ia adalah sistem kehidupan kedua ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Dalam dunia kerja di ketinggian, di mana kesalahan kecil bisa berakibat fatal, kesiapan adalah segalanya. Maka pastikan lima poin penting ini tidak hanya dimiliki—tetapi juga dijalankan dengan kesungguhan.

Share This

Comments